Temanggung (Antaranews Jateng) - Hasil panen kopi di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada masa panen tahun ini meningkat atau lebih baik dibanding tahun 2017.

Petani kopi di Desa Tlahab, Kecamatan Kledung, Widodo di Temanggung, Selasa, mengatakan meskipun tidak mengalami kenaikakn produksi yang signifikan namun buah kopi di tahun ini lebih banyak dibanding tahun lalu.

Ia mengatakan panen kopi tahun ini menjadi panen raya yang menggembirakan petani, karena selain produksinya lebih baik dari tahun 2017, harga kopi gelondong merah juga bagus.

Ia menyebutkan harga kopi arabika di Desa Tlahab mencapai Rp8.500 per kilogram. Harga tersebut untuk kopi gelondong basah yang dipetik merah.

"Harga sangat tergantung dari kualitas kopi, jika dipetik merah harganya cukup bagus," katanya.

Bahkan, katanya pada Juni 2018 atau saat bulan puasa lalu, harga kopi merah gelondong basah mencapai Rp9.000 per kilogram. Harga ini sama dengan harga tahun lalu yang juga mencapai harga tersebut.

Menurut dia meningkatnya produksi kopi tahun ini tidak lepas dari pengaruh cuaca yang terjadi pada akhir tahun 2017 hingga awal 2018. Saat itu curah hujan sudah mulai menurun sehingga bunga kopi tidak banyak yang berguguran.

"Cuaca sangat berpengaruh terhadap produksi kopi, jika cuacanya bagus dan mendukung pembuahan bisa lebih maksimal," katanya.

Ia menuturkan produksi kopi tahun 2017 sangat minim, satu batang pohon kopi hanya memproduksi antara 0,5 kilogram hingga 1 kilogram. Bahkan banyak tanaman kopi yang tidak berproduksi.

"Saat ini produksi kopi cukup menggembirakan, dalam sebatang tanaman kopi mampu menghasilkan antara 2 hingga 3 kilogram buah kopi merah basah," katanya.